Di Tengah Covid-19, Pemasaran Online dan Digital Branding Jadi Pilihan
Digitalisasi Bisnis Oleh Administrator Rabu, 24 Maret 2021 15:41Meski begitu, menurut Tri, ada beberapa sektor bisnis yang berpotensi stabil dan mengalami kenaikan seperti produk kesehatan yang dibutuhkan saat pandemi, e-commerce, minimarket, toko sembako, apotek, toko jamu, provider internet, jasa penyedia video conference, aplikasi belajar dari rumah, dan lainnya.
"Melihat permasalah tersebut, para pelaku brand harus menyikapinya dengan cepat dan tepat untuk mengubah strategi penjualannya. Diharapkan tidak terjadi drop penjualan yang signifikan saat diberlakukannya social distancing," kata Tri yang juga menjabat sebagai Chairman Komunitas Indonesia Brand Network (IBN), Senin (13/4/2020).
Untuk tetap dapat bertahan di tengah pandemi ini, lanjut Tri, para pelaku brand harus bisa menyiasatinya. Mulai dari fokus ke pemasaran digital melalui website yang dijadikan e-commerce, social media, search engine, penjualan melalui marketplace, dan membentuk tim reseller untuk menjual produknya.
"Karena yang saya lihat, di tengah pandemi virus corona ini ada ancaman sekaligus peluang. Bagi pemasar, tentunya harus dapat menangkap peluang ini menjadi hal yang mutlak," jelasnya.
Terlebih, kata Tri, saat ini korban PHK atas dampak pandemi ini sudah mencapai lebih dari satu juta orang. Solusinya bagi korban PHK adalah mencari alternatif lain dengan menjadi reseller atau penjual dari produk-produk yang dibutuhkan saat masa pandemi ini.
Sementara bagi pemasar, lanjut Tri, mereka dapat melakukan aksi sosial dengan membuka pola peluang usaha seperti membuka kerja sama reseller, dropship, atau lainnya untuk menjual produknya secara masif kepada masyarakat.
"Dalam masa pandemi virus corona ini, pemasar harus cepat beradaptasi seiring dengan diberlakukannya social distancing. Karena sudah pasti sangat memengaruhi perubahan besar dalam tren perilaku konsumen dalam berbelanja," papar Tri yang juga sebagai pengamat brand.
Pemerintah sendiri telah menetapkan masa bencana darurat Covid-19 hingga 29 Mei 2020 mendatang. Tentunya, para pemasar perlu menyikapinya dengan membuat strategi yang tepat, baik saat masa pandemi berlangsung maupun setelah pandemi berakhir.
sumber : https://www.wartaekonomi.co.id/read280988/di-tengah-covid-19-pemasaran-online-dan-digital-branding-jadi-pilihan
Komentar